Oleh : Habibullah Mursyid
PROLOG
Segala puji bagi Allah robb
semesta alam yang telah mengutus
rosulNya dengan membawa petunjuk dan
din yang benar , sholawat dan salam semoga
tercurah limpah kepada nabi Muhammad SAW pembawa risalah islam.
Pada
tahun ke 4 kenabian rosulullah SAW mendapatkan perintah untuk melantangkan
da’wahnya ( da’wah jahriyyah ) kepada orang orang quraisy yaitu menyeru mereka
untuk mengucapkan kalimat syahadat serta
menjadikan Allah SWT satu satunya robb yang berhak di ibadahi dengan
meninggalkan seluruh sesembahan dan
ketaatan kepada selain Allah, maka sejak itu permusuhan dan kemarahan yang di
sulutkan orang orang quraisy terhadap
rosulullah SAW semakin gencar, mereka mencurahkan seluruh upaya konspirasinya
untuk menolak dan menggagalkan da’wah Nabi muhammad SAW serta tidak segan segan melontarkan cemoohan,
penindasan dan siksaan keras yang bertubi tubi terhadap rosulullah Saw dan para
pengikutnya, tidaklah bertambah hari kecuali bertambah siksaan sebagai konsekwensi pengucapan kalimat syahadat.
Namun dalam sepanjang sejarah siksaan yang di alamatkan kepada rosulullah SAW dan para
pengikutnya tidak ada satupun yang
murtad dari islam atau melemah imanya bahkan menjadikan mereka semakin
bertambah iman, karena mereka mengetahui dan paham konsekwensi dari kalimat
syahadat yang telah masuk ke dalam hati mereka serta menjadikannya semakin
yakin akan kebenaran risalah dinul islam
yang menjadi solusi kekemutan dunia ketika itu akibat aturan aturan jahiliyyah,
ujian semacam ini sudah menjadi sunnatullah bagi para pengemban kebenaran
sehingga nantinya akan berbuah syurga, Allah SWT berfirman :“apakah kaalian mengira bahwa kalian akan
masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kalian. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah
datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
amat dekat “ ( QS al baqoroh: 214).
ROSULULLAH
SAW MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN KEPADA
ORANG KAFIR
Setelah rosulullah
mengalami berbagai macam siksaan dan penindasan dari kaum kafir quraisy makah
maka rosulullah SAW berangkat sendiri ke
Thaif untuk mencari perlindungan
dan dukungan dari Bani Tsaqif serta berharap agar mereka dapat menerima risalah
yang dibawanya.
Ibnu
ishaq berkata : telah menceritakan kepadaku yazid bin ziyad dari muhammad bin
ka’ab al qurdhi ia berkata, setelah rosulullah SAW sampai di thoif maka beliau
menemui beberapa orang dari kabilah bani
tsaqif yang ketika itu mereka menjadi
pemuka kabilah tersebut yaitu tiga bersaudara, abdul yalil bin ‘amru, mas’ud
bin amru, dan hubaib bin amru bin auf bin ‘uqdah bin ghiroh bin auf bin tsaqif
di antara mereka juga ada wanita quraisy dari bani jamuh, rosulullah SAW duduk
bersama mereka mengajak untuk beriman kepada Allah dan meminta agar mau
melindunginya serta berdiri bersama rosulullah SAW untuk menjadi benteng atas
kaum yangmenolak da’wahnya. salah satu di antara mereka berkata “ pakaian ka’bah akan lepas jikalau benar
Allah mengutusmu”, berkata lainya : “ apakah Allah tidak mendapatkan seseorang
untuk di utus selain dirimu ? “, berkata orang yang ketiga :” demi Allah aku tidak akan memenuhi ajakanmu
selamanya jikalau kamu adalah seorang
rosul seperti pengakuanmu, karena kamu adalah orang yang paling berbahaya, dan
jika kamu berdusta atas nama Allah maka tidak selayaknya aku memenuhi pembicaraanmu”. maka rosulullah SAW
bangkit dari mejelis tersebut, karena
tidak sesuai dengan harapan
rosulullah SAW ( da’wah dan perlindunganya di tolak ), kemudian beliau meminta
kepada mereka supaya merahasiakan kedatangannya dan tidak memberitakanya
kepada kaum Quraisy, tetapi merekapun menolaknya.
Lalu
mereka mengerahkan seluruh kaumnya untuk
dari para penjahat dan para budak untuk mencerca dan melempari batu
sehingga mengakibatkan cidera pada kedua kaki rosulullah SAW, setelah berusaha
menghindari amukan dan kejaran mereka maka rosulullah SAW sampailah di kebun milik utbah bin robi’ah
dan syaibah bin robi’ah kemudian bersandar pada pohon anggur, tanpa diketahui
ternyata keduanya telah melihat
rosulullah SAW. Setelah merasa tenang di bawah pohon anggur maka rosulullah SAW berdo’a : “Ya Allah kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku
kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai
Dzat yang maha pengasih ladi maha penyayang. Engkaulah pelindung bagi si lemah
dan Engkau jualah pelindungku! Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan?
Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku, ataukah kepada musuh yang
akan menguasai diriku ? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka semua itu tak
kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku.
Aku berlindung pada sinar cahaya wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan
mendatangkan kebajikan di dunia dan di akherat dari murka-Mu yang hendak Engkau
turunkan dan mempersalahkan diriku. Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan
kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu” .
Setelah robi’ah dan syaibah
melihat dan mendengar do’a beliau maka bergeraklah rasa ibanya dan memanggil
budaknya yaitu seorang nasrani yang
bernama adas, keduanya berkata :” petiklah
anggur ini kemudian letakkan di panci ini dan berikan kepada laki laki itu
“ kemudian adas melaksanakan perintah tuanya sembari menemui rosulullah SAW dan meletakkan
anggur di kedua tangan beliau, ia
berkata “ makanlah “ kemudian rosulullah mengucapkan bismillah maka adas melihatnya
dan berujar “ demi Allah sungguh kata
kata ini sering di ucapkan oleh penduduk negri ini “ rosulullah SAW
menimpali “ dari negri mana kamu wahai
adas dan apa agamamu ? “ ia berkata “
nasrani saya berasal dari penduduk nainawa” rosulullah berkata” dari negri lelaki sholeh yunus
bin mata ? “ ia berkata “ apa yang
kamu ketahui tentang yunus bin mata” rosulullah
menjawab “ dia adalah saudaraku dia
seorang nabi dan akupun juga seorang nabi “ maka adas mendekat dan mencium
kepala, kedua tangan dan telapak kaki rosulullah SAW .
Salah
satu dari pemilik anggur berkata kepada lainya “ ia telah merusak budakmu” setelah itu adas datang kepada tuanya,
lantas keduanya berkata “ celaka kamu
wahai adas, kenapa kamu mencium kepala, tangan dan telapak kaki laki laki itu ?
ia menjawab “ wahai tuanku tidak ada
satupun di bumi ini yang lebih baik dari pada laki laki itu dia adalah seorang
nabi” keduanya berkata “ celaka kamu
wahai adas dia tidak akan bisa mengubah agamamu karena agamamu lebih baik dari
agamanya.
Setelah
kembalinya beliau dari thoif dengan harapan kosong yang semula beliau harapkan perlindunganya
dari bani tsaqif maka beberapa bulan kemudian di saat saat musim haji atau
musim perdagangan rosulullah SAW mencoba
untuk menemui kabilah kabilah dengan
tujuan menyebarkan da’wah, serta meminta
perlindungan dan pertolongan dari mereka. Al maqrizi berkata di antara kabilah
kabilah terseut adalah bani amir,bani ghossan, bani fazaroh, bani maroh, bani
hanifah, bani salim, bani abbas, bani nasr, bani tsa’labah, bani kalb, bani
kindah, bani harits bin ka’ab, bani
udzroh, bani qois, dan bani yasar, rosulullah SAW berkata kepada kabilah
kabilah tersebut “ siapa di antara kalian
yang bisa membawaku kepada kaumnya dan melindungiku supaya aku bisa
menyampaikan risalah Robbku ? karena kaum quraisy telah mencegahku untuk
menyampaikan risalah Robbku, setiap apa yang di katakan rosulullah SAW maka
di belakang selalu ada abu lahab yang selalu menghalang halangi da’wah dengan
mengatakan “ wahai manusia jangan kalian dengarkan kata katanya karena dia
adalah seorang pendusta.
Strategi
rosulullah untuk menghindari konspirasi
jahat abu jahal serta orang orang musyrik makah di antaranya :
•
Beliau menemui kabilah kabilah pada malam hari sehingga tidak ada
satupun kaum kafir quraisy makkah yang mengetahuinya, hal ini beliau lakukan
dengan membawa keberhasilan di antaranya adalah beliau bisa berhubungan dan
menjalin komunikasi dengan suku aus dan suku khozroj dari madinah yang pada
nantinya mereka berbai’at aqobah.
• Rosulullah SAW mendatangi
kabilah kabilah kedalam rumah mereka yaitu beliau mendatangi bani amir, bani
kalb, bani hanifah, hal itu beliau lakukan untuk menghindari kejaran kaum kafir
quraisy.
•
Dalam mendatangi kabilah
kabilah beliau selalu menyertakan kedua sahabatnya yaitu abu bakar dan ali rodhiyallu
‘anhuma hal ini beliau lakukan supaya mereka tidak meyangka bahwa rosulullah
SAW hanya sendiri, apalagi abu bakar adalah orang yang paling mengetahui
tentang nasab bangsa arab sehingga membantu rosulullah SAW untuk lebih
mengenal dekat dengan para kabilah.
• Beliau memastikan terlebih dahulu agar para kabilah selalu
melindunginya strategi ini beliau
lakukan sebelum melakukan da’wah, karena para kabilah mempunyai kekuatan yang
pada nantinya akan menghadapi kebatilan
yang lebih kuat yaitu kafir quraisy.
• Rosulullah bersama abu bakar melakukan
perundingan dengan bani amir, karena beliau tau bahwa bani amir adalah
kabilah yang sangat di segani dan
jumlahnya sangat banyak semuanya ahli
dalam berperang, bahkan termasuk 5
kabilah yang tidak pernah absen dari
peperangan, tidak pernah di kendalikan
kerajaan, kabilah ini hampir sebanding dengan kabilah quraiys. Strategi
ini beliau lakukan karena kabilah bani amir bermusuhan dengan bani tsaqif yang sebelumnya pernah menolak dan mengusir rosulullah SAW dari toif,
maka perundingan ini akan membuat kabilah bani tsaqif dalam kekawatiran. Dalam
riwayat disebutkan: ketika rosulullah
SAW mendatangi bani amir beliau menyeru
mereka supaya bertauhidkan Allah, maka salah seorang dari mereka berkata : seperti apa yang di katakan buhairoh bin
firos, “ demi Allah jika saya mengambil pemuda ini dari quroisy maka penduduk arab akan menghabisiku”.
•
Rosulullah juga melakukan perundingan dengan bani syaiban. Di
riwayatkan dari ali bin abi tholib RA ia berkata: ketika Allah memerintahkan
nabiNya untuk menda’wahi kabilah kabilah arab aku bersama abu bakar
ikut menyertai beliau, sesampai di sebuah majlis dengan tenang abu bakar maju
kemudian megucapkan salam dan bertanya, kaum siapa ini ? mereka menjawab “ syaiban bin tsa’labah”, abu bakar “berapa jumlah kalian ? mafruq menjawab “ jumlah kami lebih dari seribu” abu bakar berkata “ bagaimana dengan kekuatan kalian ?
mafruq menjawab“ kami adalah kaum yang
paling bengis ketika berperang, sangat
gagah ketika marah, kami memberikan kuda dan senjata kepada anak anak
kami” abu bakar berkata “ telah
datang kepada kalian seorang utusan Allah, inilah dia” mafuq berkata “ untuk apa kamu mengajak kami
wahai saudara quraisy ?
rosulullah SAW menjawab “ aku mengajak kalian untuk bersaksi bahwa
tidak ada ilah yang berhak di ibadahi selain Allah yang tidak ada sekutu
baginya dan aku adalah hamba Allah dan utusanNya, kalian akan menolong kami
karena kaum quraisy telah menentang Allah dan mendustakan rsoulNya” mafruq
berkata untuk apa lagi kamu mengajak kami
wahai saudara quraisy ? rosulullah SAW menjawab tidaklah kalian mendengar firman yang sangat bagus dan indah ? beliau membaca “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang
diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan
janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang
diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). ( al an’am
151 ), mafruq berkata” demi Allah kamu
telah mengajak kami untuk berbudi luhur, berakhlaq yang baik dan sebaik baik
amal, celakalah kaummu yang telah mendustakanmu dan menentangmu.
BEBERAPA PELAJARAN
DAN FAEDAH PENTING YANG
BISA DI AMBIL :
• Rosulullah SAW meminta
pertolongan di luar makah setelah mendapatkan ultimatum, penindasan, dan siksaan keras
sepeninggal paman beliau abu tolib yang menjadi penopang da’wah.
• Rosulullah SAW menemui para pembasar kabilah untuk meminta
perlindungan karena perintah Allah bukan semata mata kemuan
beliau sendiri.
• Tidaklah rosulullah SAW meminta pertolongan kepada para pemuka kabilah
kecuali kabilah yang di segani dan
mempunyai pengikut yang taat dan akan
melindungi da’wah.
• Di dalam meminta perlindungan beliau tetap menyampikan misi utama
yaitu berda’wah mengajak para kabilah untuk
bertauhid.
•
Da’wah yang di sampaikan kepada
pemuka kabilah juga berlaku
kepada pengikutnya.
6. Perlindungan da’wah yang di minta rosulullah
kepada para pemuka kabilah tidak di ikat dengan perjanjian perjanjian tertentu
yang akan merugikan da’wah.
7. Bolehnya meminta jaminan keamanan serta
pertolongan kepada orang kafir jika kaum
muslimin dalam keadaan lemah dalam rangka memerangi orang kafir lainya.
8. Da’wah lebih di prioritaskan dari pada
sekedar meminta perlindungan dan pertolongan, wallahu a’lam.