Peta ekspansi pasukan muslimin pada masa Khulafa ar-Rasyidiin |
Oleh: Ahmad
Althof
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah
mensyariatkan jihad kepada hambanya. Shalawat serta salam senantiasa
kita curahkan kepada panglima perang baginda rasulullah Muhammad Saw.
Keluarganya, sahabatnya, serta tabiin dan tabiut
tabiin hingga akhir zaman.
Sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk berdakwah dan
berjihad demi tegaknya islam di muka bumi ini hingga hari kiamat
kelak. Dan sudah menjadi kepastian bahwa islam akan jaya hingga akhir
zaman, dan semoga Allah memberikan kita kekuatan dalam berjihad dan
berdakwah di jalanNya hingga akhir hayat.
Dakwah islamiyah tidak terlepas dari syariah
jihad, sebagaimana yang akan kami bahas dalam kesempatan kali ini
mengenai ekspansi militer di Negara-negara timur pada zaman
kekhalifahan Utsman bin Affan.
Dalam makalah ini penulis berusaha
mendeskripsikan beberapa ekspansi militer dalam menaklukkan
Negara-negara bagian timur diantaranya: Azerbaijan, Armenia,
Thabaristan, dan Khurasan.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
II. Pembahasan
Ketika meninggalnya kholifah Umar bin Khattab,
kaum kafir romawi dan persi berusaha merebut kembali kekuasaan
mereka, diantaranya di Iskandariah pasukan Romawi mempersiapkan 300
kapal perang dengan persenjatan dan pasukan yang lengkap.
Pemberontakan terjadi dimana-mana: Azerbaijan, Armenia, Thabaristan,
Khurasan, dan beberapa daerah lainnya yang sebelumnya telah
ditaklaukkan pada masa khalifah Umar bin Khattab.
Perlu diketahui, bahwa militer pada zaman khalifah Utsman bin Affan
sangat kuat, bisa diistilahkan di zaman sekarang dengan "super
power" atau Negara "adidaya". Oleh karena itu perintah
utsman di awal kepemimpinannya adalah:
- Menundukkan para pemberontak baik persi maupun romawi.
- Menggiatkan jihad dan pembebasan Negara-negara seberang.
- Membuat aturan-aturan yang paten dalam hal perlindungan Negara islam.
- Membentuk angkata laut sebagai tandingan atas pasukan Romawi.
Sebanyak sepuluh ribu pasukan dikerahkan dari
Kufah menuju dua tempat yaitu: Ar-Ray dan Azerbaijan dengan rincian
4000 pasukan menuju Ar-Ray dan 6000 pasukan menuju Azerbaijan, dan
pada saat itu pasukan Kufah seluruhnya berjumlah 40.000 dan
pengiriman setiap tahunnya dalam ekspansi ini sebanyak 10.000
pasukan, sehingga dalam setiap 4 tahunnya seorang prajurit
berkewajiban sekali untuk andil dalam ekspansi ini.
Ketika kholifah Utsman bin Affan mengangkat Walid
bin Uqbah sebagai pengganti Saad bin Abi Waqosh dalam memimpin
Kuffah, maka orang-orang kafir Azerbaijan kembali berpolah. Mereka
menghianati perjanjian damai yang sebelumnya disepakati dengan kaum
muslimin Kufah yg diwakili oleh khudzaifah bin yaman pada masa
kekholifahan Umar bin Khattab, dan mereka kembali kepada pemimpin
mereka yaitu Uqbah bin Farqod.
Seketika itulah kholifah Utsman bin Affan
memerintahkan untuk memerangi para
pemberontak Azerbaijan karena telah melanggar perjanjian damai yang
telah dicapai dengan kaum muslimin.
Walid bin Uqbah mengutus pasukan yang dipimpin
oleh Salman bin Rabi'ah sebagai awal keberangkatan menuju Azerbaijan,
yang kemudian disusul dengan pasukan yang dipimpin oleh Walid bin
Uqbah. seketika mendengar pasukan muslimin Kufah bergerak menuju
Azerbaijan untuk berperang, maka kaum kuffar Azerbaijan langsung
segera meminta perjanjian damai sebagaimana dulu, disini terlihatlah
bahwa islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya.
Setelah permintaan perjanjian damai dari pihak musuh maka komandan
Walid pun menerima perdamaian tersebut sebagai bentuk dari sifat
pemaaaf dalam islam dan mencegah pertumpahan darah.
Adapun perang gerilya yang sempat terjadi yaitu di
Mauqon, Al bebr, dan at-Toylisan di Azerbaijan yang dalam peperangan
ini Abdullah bin Syubail membawa 6000 bala tentara dalam menaklukan
para pemberontak, dan mereka pulang dengan kemenangan dan membawa
ghanimah
yang sangat banyak.
Adapun ekspansi di Negara Ar-Rayy, khalifah Utsman
bin affan menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Abu Musa al Asyari
sebagai gubernur Kufah pada pada zamannya, maka sang gubernur pun
mengutus Quraidhoh bin Ka'ab untuk kembali menundukkan Ar-rayy, dan
kemenangan pun kembali berada di tangan kaum muslimin.
Tidak ada komentar: