Slider

video

Tarikh Khulafa

Ekspansi Militer

Khalifah

Event

Sejarah

Gallery

Ekspansi Militer Ke Negara-negara Timur Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan (bagian2)

Letak Armenia
Oleh: Ahmad Althof
  1. Ekspansi militer ke Armenia
Ketika komandan Walid bin Uqbah telah selesai urusannya di Azerbaijan dan kembali ke Mosul datang kepadanya surat dari Kholifah utsman bin affan yang isinya memerintahkan untuk memberikan bantuan bala tentara kepada kaum muslimin Syam yang sedang melawan kaum musyrikin romawi. Seketika itu Walid bin Uqbah mengutus Salman bin Rabia al-Bahali dengan 8000 pasukan bersamanya atau dalam riwayat lain 6000 pasukan.
Maka berangkatlah pasukan Kufah yang dipimpin oleh Salman bin Rabia Al-bahali ke Armenia untuk membantu pasukan dari Syam yang dipimpin oleh Hubaib bin Maslamah, dan peperangan pun berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan banyak memperoleh ghanimah.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebelum sampainya pasukan Salman ke Armenia pasukan Hubaib telah berhasil menaklukan Romawi di sungai Eufrat.
  1. Penduduk Azerbaijan kembali memberontak
Setelah selesainya urusan di Azerbaijan dan Armenia, Walid bin Uqbah kembali ke Kufah, namun setelah kembalinya Walid ke Kufah, musyrikin Azerbaijan kembali memberontak kepada pemerintahan islam yang pada waktu itu dipimpin oleh Asy'at bin qais.
Maka Asy'at pun mengirimkan surat kepada Walid atas pemberontakan yang kesekian kalinya ole musyrikin Azerbaijan. Maka Walid pun memberikan perintah untuk memerangi mereka dengan memberikan bantuan pasukan dari Kufah, dan kemenangan pun kembali diperoleh oleh kaum muslimin.

Setelah kekalahan yang diperoleh oleh pemberontak Azerbaijan merekapun meminta perjanjian damai kembali dibuat. Takut akan terjadinya pemberontakan kembali maka dibuatlah kantor khusus para da'I dari Arab agar berdakwah ditempat tersebut.
Akan tetapi setelah pergantian pemimpin oleh Sa'id bin Ash di Azerbaijan , pemberontakan pun kembali tak terelakkkan, dan dikirimlah Jarir bin Abdullah Al-Bujili untuk memerangi mereka sehingga pimpinan mereka tewas, dan dakwah islam pun kembali disebarkan hingga banyak penduduk Azerbaijan masuk islam dan mempelajari al-Qur'an.
  1. Penaklukkan kembali Thobaristan oleh Said bin Ash 30 H
Ditahun 30 hijriyah said bin Ash dari Kufah ingin melakukan ekspansi ke khurosan, dengan membawa pasukan dan bersamanya juga: Hasan, Husein, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amru bin Ash dan Abdullah bin zubair.
Diwaktu yang sama Abdullah bin Amir juga melakukan ekspansi ke khurosan dan bahkan telah tiba lebih dahulu di kota abar syahr. Mengetahui hal itu maka said bin ash mengarahkan pasukannya menuju Qumish salah satu wilayah di Thobaristan yang sebelumnya telah mengadakan perjanjian damai kepada umat islam oleh hudzaifah bin yaman setelah penaklukan nahawan pada masa Umar bin Khattab, kemudian pasukan menuju jorjan dan disana melakukan perjanjian damai dengan menyerahkan upeti sebesar 200.000 dirham, kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ko ta pesisir pantai yaitu di Thomisah, peperangan sengit terjadi disini sampai said bin ash melakukan solat khouf, setelah sebelumnya meminta pendapat kepada huzaifah tentang sholat nabi SAW ketika dalam keadaan perang. Dan pada akhirnya kemenangan kembali kepada umat islam dan Thobaristan pun kembali dikuasai oleh umat islam.

Ekspansi Militer Ke Negara-negara Timur Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan (bagian1)


Peta ekspansi pasukan muslimin pada masa Khulafa ar-Rasyidiin

Oleh: Ahmad Althof
I. Mukaddimah

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah mensyariatkan jihad kepada hambanya. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada panglima perang baginda rasulullah Muhammad Saw. Keluarganya, sahabatnya, serta tabiin dan tabiut tabiin hingga akhir zaman.

Sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk berdakwah dan berjihad demi tegaknya islam di muka bumi ini hingga hari kiamat kelak. Dan sudah menjadi kepastian bahwa islam akan jaya hingga akhir zaman, dan semoga Allah memberikan kita kekuatan dalam berjihad dan berdakwah di jalanNya hingga akhir hayat.

Dakwah islamiyah tidak terlepas dari syariah jihad, sebagaimana yang akan kami bahas dalam kesempatan kali ini mengenai ekspansi militer di Negara-negara timur pada zaman kekhalifahan Utsman bin Affan.

Dalam makalah ini penulis berusaha mendeskripsikan beberapa ekspansi militer dalam menaklukkan Negara-negara bagian timur diantaranya: Azerbaijan, Armenia, Thabaristan, dan Khurasan.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

II. Pembahasan

Ketika meninggalnya kholifah Umar bin Khattab, kaum kafir romawi dan persi berusaha merebut kembali kekuasaan mereka, diantaranya di Iskandariah pasukan Romawi mempersiapkan 300 kapal perang dengan persenjatan dan pasukan yang lengkap. Pemberontakan terjadi dimana-mana: Azerbaijan, Armenia, Thabaristan, Khurasan, dan beberapa daerah lainnya yang sebelumnya telah ditaklaukkan pada masa khalifah Umar bin Khattab.

Perlu diketahui, bahwa militer pada zaman khalifah Utsman bin Affan sangat kuat, bisa diistilahkan di zaman sekarang dengan "super power" atau Negara "adidaya". Oleh karena itu perintah utsman di awal kepemimpinannya adalah:
  1. Menundukkan para pemberontak baik persi maupun romawi.
  2. Menggiatkan jihad dan pembebasan Negara-negara seberang.
  3. Membuat aturan-aturan yang paten dalam hal perlindungan Negara islam.
  4. Membentuk angkata laut sebagai tandingan atas pasukan Romawi.
1. Ekspansi militer kedua penduduk Kufah ke Azerbaijan 24H



Sebanyak sepuluh ribu pasukan dikerahkan dari Kufah menuju dua tempat yaitu: Ar-Ray dan Azerbaijan dengan rincian 4000 pasukan menuju Ar-Ray dan 6000 pasukan menuju Azerbaijan, dan pada saat itu pasukan Kufah seluruhnya berjumlah 40.000 dan pengiriman setiap tahunnya dalam ekspansi ini sebanyak 10.000 pasukan, sehingga dalam setiap 4 tahunnya seorang prajurit berkewajiban sekali untuk andil dalam ekspansi ini.

Ketika kholifah Utsman bin Affan mengangkat Walid bin Uqbah sebagai pengganti Saad bin Abi Waqosh dalam memimpin Kuffah, maka orang-orang kafir Azerbaijan kembali berpolah. Mereka menghianati perjanjian damai yang sebelumnya disepakati dengan kaum muslimin Kufah yg diwakili oleh khudzaifah bin yaman pada masa kekholifahan Umar bin Khattab, dan mereka kembali kepada pemimpin mereka yaitu Uqbah bin Farqod.

Seketika itulah kholifah Utsman bin Affan memerintahkan untuk memerangi para pemberontak Azerbaijan karena telah melanggar perjanjian damai yang telah dicapai dengan kaum muslimin.

Walid bin Uqbah mengutus pasukan yang dipimpin oleh Salman bin Rabi'ah sebagai awal keberangkatan menuju Azerbaijan, yang kemudian disusul dengan pasukan yang dipimpin oleh Walid bin Uqbah. seketika mendengar pasukan muslimin Kufah bergerak menuju Azerbaijan untuk berperang, maka kaum kuffar Azerbaijan langsung segera meminta perjanjian damai sebagaimana dulu, disini terlihatlah bahwa islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Setelah permintaan perjanjian damai dari pihak musuh maka komandan Walid pun menerima perdamaian tersebut sebagai bentuk dari sifat pemaaaf dalam islam dan mencegah pertumpahan darah.

Adapun perang gerilya yang sempat terjadi yaitu di Mauqon, Al bebr, dan at-Toylisan di Azerbaijan yang dalam peperangan ini Abdullah bin Syubail membawa 6000 bala tentara dalam menaklukan para pemberontak, dan mereka pulang dengan kemenangan dan membawa ghanimah yang sangat banyak.

Adapun ekspansi di Negara Ar-Rayy, khalifah Utsman bin affan menyerahkan sepenuhnya urusan ini kepada Abu Musa al Asyari sebagai gubernur Kufah pada pada zamannya, maka sang gubernur pun mengutus Quraidhoh bin Ka'ab untuk kembali menundukkan Ar-rayy, dan kemenangan pun kembali berada di tangan kaum muslimin.