Slider

video

Tarikh Khulafa

Ekspansi Militer

Khalifah

Event

Sejarah

Gallery

» »

  1. Tarbunuhnya raja Kisra terakhir
Disini banyak pendapat mengenai kematian Kisra terakhir yaitu Yazdigrid, namun akan kita ambil satu pendapat yang masyhur dari Ibnu Ishaq, bahwasanya Yazdigrid melarikan diri dari Karman bersama rombongannya menuju ke Maru, yaitu kota besar yang terletak di Khurosan, sesampainya disana, Yazdigrid meminta sebagian penduduk setempat agar memberikan harta mereka, namun mereka menolak untuk memberi dan karena takut akan keselamatan jiwa mereka maka dikirimlah delegasi ke Turk agar melepaskan mereka dari cengkraman Yazdigrid dan bala tentaranya, maka datanglah perlindungan dari Negara Turk dan membunuh seluruh tentara Yazdigrid. Adapun Yazdigrid melarikan diri ke rumah seorang tukang giling di tepi sungai margab. Lalu bermalam disana dan ketika ia tertidur orang tersebut membunuhnya.
Al-madani menambahkan, setelah pasukan Yazdigrid dibunuh, Yazdigrid melarikan diri dengan berjalan kaki sambil membawa mahkota, ikat pinggang dan pedangnya sampai di sebuah rumah tukang giling dan tinggal disana. Ketika Yazdigrid lengah tukang giling tersebut membunuhnya dan mengambil hartanya. Ketika tentara turki dating untuk mencari Yazdigrid ternyata didapati sudah tewas, lantas tentara turki membunuh tukang giling tersebut beserta keluarganya dan mengambil harta milik Yazdigrid, kemudian membawa mayat kisra ke isthakhar dengan peti.
Kekuasaan Yazdigrid bbertahan 20 tahun, empat tahun di Da'ah dan sisanya berpindah-pindah tempat karena takut akan kekuatan umat islam. Yazdigrid adalah raja persi terakhir di dunia. Rasulullah SAW bersabda:
إذا هلك قيصر فلا قيصر بعده, وإذا هلك كسرى فلا كسرى بعده والذي نفسي بيده لتنفقن كنوزهما في سبيل الله
  1. Ekspansi pasukan Ibnu Amir pada tahun 31 H.


Pada tahun ini Abdullah bin Amir menaklukkan berbagai daerah yang melanggar perjanjian yang telah disepakati. Ada yang ditaklukkan dengan kekerasan dan ada yang ditaklukkan engan membuat perjanjian perdamaian. Diantara kota yang beliau taklukkan adalah kota Muru dengan pajak satu juta dua ratus ribu dirham, dikatakan enam juta dua ratus ribu dirham per tahun. Kotaa thus, Abrasyhar, Biward, Nisa hingga mencapai kota Sarakhs.
  1. Penaklukan yang dilakukan pasukan Ibnu Amir pada tahun 32 H.


Pada tahun ini Ibnu Amir menaklukan Marwu arrudz, Thalaqan, Faryaab, Jurjan, dan Tukharistan. Adapun Marwu ar-Rudz, Ibnu Amir mengirimkan pasukan al-Ahnaf bin Qais dan mengepung daerah tersebut kemudian pasukan mereka keluar dan meletuslah pertempuran hingga pasukan kaum muslimin dapat mematahkan kekuatan mereka dan mendesak mereka masukke dalam benteng hingga akhirnya mereka meminta perdamaian dengan memberikan harta yang melimpah dan setiap tanah kepunyaan penduduk harus dikeluarkan pajaknya serta membiarkan tanah yang diberikan kisra kepada ayahnyaMarzaban penguasa Maru. Kemudian al-Ahnaf menerima dan menuliskan perdamaian tersebut.
  1. Pertempuran Al-Bab dan Balanjar pada Tahun 32 H.


Ada juga yang menyebutkan perang ini terjadi pada tahun 33 H, pada tahun ini Sa'ad bin Ash menunjuk Salman bin Rabia al-Bahily memimpin pasukan untuk menggempur kota Al-Bab dan mengirimkan surat kepada abdurarahman bin rabia untuk membantunya dengan menyarang dari arah sana. Maka bergeraklah pasukan Salman hingga sampai Balanjar lantas mengepung kota tersebut dan menyiapkan manjaniq dan aradah. Pasukan Balanjar keluar untuk menghadang dan dibantu oleh pasukan Turki. Maka meletuslah pertempuran dengan sengit. Sebenarnya pasukan turki takut berhadapan dengan kaum muslimin, karena mereka mengira bahwa pasukan kaum muslimin tidak bisa mati. Bertemulah pasukan Turki dengan pasukan kaum muslimin dan meletuslah pertempuran. Pada pertempuran ini Abdurrahman bin Rabiah terbunuh –dikatakn ia bergelar dzun nur- dan pasukan muslimin mengalami kekalahan hingga terpecah. Sebagian pergi ke daerah khoroj dan sebagian lain menempuh jalan pinggiran daerah Jilan dan Jurjan. Dalam kelompok ini terdapat Abu Hurairah dan Salman al Farisi. Orang turki membawa jasad Abdurrahman bin Rabiah (beliau salah seorang pemimpin pasukan kaum muslimin yang gagah perkasa) ke negeri mereka dan menguburkanya disana. Sampai sekarang mereka berdoa meminta hujan bertawasul dengan jasad beliau.
Tatkala abdurahman bin Rabiah terbunuh, Said bin Ash menetapkan salman bin Rabiah sebagai penggantinya dan utsman bin affan membantu mereka dengan mengirimkan orang-orang syam kesana diantara mereka Habib bin Maslamah. Kemudian terjadi perebutan kekuasaan antara Salman bin Rabiah dan Habib bin Maslamah dan inilah awal perselisihan antara penduduk Kufah dan Syam.
  1. Penutup


Daulah islamiyah pada masa khulafaurrasyidin begitu luas dan bisa dibilang telah masuk ke seluruh penjuru dunia, akan tetapi seiring dengan hilangnya para sahabat dan tabiin semakin terpecah belah pula kedaulatan ini, sehingga kita mendapati banyak sekali perpecahan dan nasionalisme yang melebihi kecintaan terhadap islam itu sendiri.


Hanya dengan kembali kepada al-Qur'an dan sunnah kita akan bisa menegakkan islam seperti pada zaman khulafaurrasyidin. Sudah menjadi sesuatu yang tak terpisahkan antara dakwah dan jihad. Dengan hilangnya salahsatu diantaranya maka semakin jauh pula kejayaan umat ini. Hanyalah kepada Allah SWT kami meminta pertolongan dan kekuatan dalam menegakkan agami ini.


إن تنصروا الله ينصركم و يثبت أقدامكم


Semoga makalah singkat ini bisa memberikan wawasan dan tambahan ilmu bagi kita semua sebagai dalam meneruskan amanah dakwah ini. Wallahu a'lam



«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply