- Tarbunuhnya raja Kisra terakhir
Disini banyak pendapat mengenai kematian Kisra
terakhir yaitu Yazdigrid, namun akan kita ambil satu pendapat yang
masyhur dari Ibnu Ishaq, bahwasanya Yazdigrid melarikan diri dari
Karman bersama rombongannya menuju ke Maru, yaitu kota besar yang
terletak di Khurosan, sesampainya disana, Yazdigrid meminta sebagian
penduduk setempat agar memberikan harta mereka, namun mereka menolak
untuk memberi dan karena takut akan keselamatan jiwa mereka maka
dikirimlah delegasi ke Turk agar melepaskan mereka dari cengkraman
Yazdigrid dan bala tentaranya, maka datanglah perlindungan dari
Negara Turk dan membunuh seluruh tentara Yazdigrid. Adapun Yazdigrid
melarikan diri ke rumah seorang tukang giling di tepi sungai margab.
Lalu bermalam disana dan ketika ia tertidur orang tersebut
membunuhnya.
Al-madani menambahkan, setelah pasukan Yazdigrid
dibunuh, Yazdigrid melarikan diri dengan berjalan kaki sambil membawa
mahkota, ikat pinggang dan pedangnya sampai di sebuah rumah tukang
giling dan tinggal disana. Ketika Yazdigrid lengah tukang giling
tersebut membunuhnya dan mengambil hartanya. Ketika tentara turki
dating untuk mencari Yazdigrid ternyata didapati sudah tewas, lantas
tentara turki membunuh tukang giling tersebut beserta keluarganya dan
mengambil harta milik Yazdigrid, kemudian membawa mayat kisra ke
isthakhar dengan peti.
Kekuasaan Yazdigrid bbertahan 20 tahun, empat
tahun di Da'ah dan sisanya berpindah-pindah tempat karena takut akan
kekuatan umat islam. Yazdigrid adalah raja persi terakhir di dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
إذا
هلك
قيصر
فلا
قيصر
بعده,
وإذا
هلك
كسرى
فلا
كسرى
بعده
والذي
نفسي
بيده
لتنفقن
كنوزهما
في
سبيل
الله
- Ekspansi pasukan Ibnu Amir pada tahun 31 H.
Pada tahun ini Abdullah bin Amir menaklukkan
berbagai daerah yang melanggar perjanjian yang telah disepakati. Ada
yang ditaklukkan dengan kekerasan dan ada yang ditaklukkan engan
membuat perjanjian perdamaian. Diantara kota yang beliau taklukkan
adalah kota Muru dengan pajak satu juta dua ratus ribu dirham,
dikatakan enam juta dua ratus ribu dirham per tahun. Kotaa thus,
Abrasyhar, Biward, Nisa hingga mencapai kota Sarakhs.
- Penaklukan yang dilakukan pasukan Ibnu Amir pada tahun 32 H.
Pada tahun ini Ibnu Amir menaklukan Marwu arrudz,
Thalaqan, Faryaab, Jurjan, dan Tukharistan. Adapun Marwu ar-Rudz,
Ibnu Amir mengirimkan pasukan al-Ahnaf bin Qais dan mengepung daerah
tersebut kemudian pasukan mereka keluar dan meletuslah pertempuran
hingga pasukan kaum muslimin dapat mematahkan kekuatan mereka dan
mendesak mereka masukke dalam benteng hingga akhirnya mereka meminta
perdamaian dengan memberikan harta yang melimpah dan setiap tanah
kepunyaan penduduk harus dikeluarkan pajaknya serta membiarkan tanah
yang diberikan kisra kepada ayahnyaMarzaban penguasa Maru. Kemudian
al-Ahnaf menerima dan menuliskan perdamaian tersebut.
- Pertempuran Al-Bab dan Balanjar pada Tahun 32 H.
Ada juga yang menyebutkan perang ini terjadi pada
tahun 33 H, pada tahun ini Sa'ad bin Ash menunjuk Salman bin Rabia
al-Bahily memimpin pasukan untuk menggempur kota Al-Bab dan
mengirimkan surat kepada abdurarahman bin rabia untuk membantunya
dengan menyarang dari arah sana. Maka bergeraklah pasukan Salman
hingga sampai Balanjar lantas mengepung kota tersebut dan menyiapkan
manjaniq dan aradah. Pasukan Balanjar keluar untuk menghadang dan
dibantu oleh pasukan Turki. Maka meletuslah pertempuran dengan
sengit. Sebenarnya pasukan turki takut berhadapan dengan kaum
muslimin, karena mereka mengira bahwa pasukan kaum muslimin tidak
bisa mati. Bertemulah pasukan Turki dengan pasukan kaum muslimin dan
meletuslah pertempuran. Pada pertempuran ini Abdurrahman bin Rabiah
terbunuh –dikatakn ia bergelar dzun nur- dan pasukan muslimin
mengalami kekalahan hingga terpecah. Sebagian pergi ke daerah khoroj
dan sebagian lain menempuh jalan pinggiran daerah Jilan dan Jurjan.
Dalam kelompok ini terdapat Abu Hurairah dan Salman al Farisi. Orang
turki membawa jasad Abdurrahman bin Rabiah (beliau salah seorang
pemimpin pasukan kaum muslimin yang gagah perkasa) ke negeri mereka
dan menguburkanya disana. Sampai sekarang mereka berdoa meminta hujan
bertawasul dengan jasad beliau.
Tatkala abdurahman bin Rabiah terbunuh, Said bin
Ash menetapkan salman bin Rabiah sebagai penggantinya dan utsman bin
affan membantu mereka dengan mengirimkan orang-orang syam kesana
diantara mereka Habib bin Maslamah. Kemudian terjadi perebutan
kekuasaan antara Salman bin Rabiah dan Habib bin Maslamah dan inilah
awal perselisihan antara penduduk Kufah dan Syam.
- Penutup
Daulah islamiyah pada masa khulafaurrasyidin begitu luas dan bisa
dibilang telah masuk ke seluruh penjuru dunia, akan tetapi seiring
dengan hilangnya para sahabat dan tabiin semakin terpecah belah pula
kedaulatan ini, sehingga kita mendapati banyak sekali perpecahan dan
nasionalisme yang melebihi kecintaan terhadap islam itu sendiri.
Hanya dengan kembali kepada al-Qur'an dan sunnah kita akan bisa
menegakkan islam seperti pada zaman khulafaurrasyidin. Sudah menjadi
sesuatu yang tak terpisahkan antara dakwah dan jihad. Dengan
hilangnya salahsatu diantaranya maka semakin jauh pula kejayaan umat
ini. Hanyalah kepada Allah SWT kami meminta pertolongan dan kekuatan
dalam menegakkan agami ini.
إن
تنصروا الله
ينصركم و
يثبت أقدامكم
Semoga makalah singkat ini bisa memberikan wawasan
dan tambahan ilmu bagi kita semua sebagai dalam meneruskan amanah
dakwah ini. Wallahu a'lam
Tidak ada komentar: